English Source: BBC - High Streets see revival of weekend shopping

Kalangan kelas atas melihat kebangkitan belanja akhir pekan

Belanja akhir pekan mengalami kebangkitan karena lebih banyak orang kembali bekerja di kantor selama seminggu, menurut grup ritel Inggris.

Jumlah pembeli yang mengunjungi toko-toko saat akhir pekan naik hingga 9,7% di bulan Maret dari awal tahun, ungkap British Retail Consortium (BRC).

Namun, BRC mengatakan langkah kaki tetap di bawah tingkat pra-pandemi, dan jumlah pemulihan baru-baru ini telah melambat.

Keuangan rumah tangga masih terhimpit oleh melonjaknya harga-harga barang.

Inflasi - tingkat kenaikan harga - melonjak menjadi 10,4% pada awal tahun hingga Februari, mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.

Jumlah keseluruhan pembeli yang mengunjungi toko masih turun 10,2% dari tingkat sebelum pandemi, kata BRC, dengan konsumen dan bisnis menghadapi "lingkungan ekonomi yang menantang".

Total langkah kaki Inggris naik 6,8% pada bulan Maret dari tahun sebelumnya, tetapi itu menandai perlambatan dari tren yang terlihat selama tiga bulan sebelumnya.

Andy Sumpter, konsultan ritel untuk perusahaan analisis Sensormatic Solutions, yang bekerja dengan BRC untuk mengumpulkan data, mengatakan peningkatan jumlah pembeli "bukan prestasi kecil" mengingat tekanan biaya hidup, inflasi tinggi, dan gangguan mogok kerja.

"Sementara pemulihan langkah kaki ritel sedikit melambat bulan lalu dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi, kami terus melihat jumlah pembeli terus normal dan pasang surut kinerja menjadi kurang jelas," tambahnya.

BRC menemukan bahwa jumlah orang yang mengunjungi taman ritel menurun, yang menurut Sumpter disebabkan karena rumah tangga menghindari pembelian dengan harga lebih tinggi, seperti perabotan rumah, peralatan dapur, dan tempat tidur.

Naiknya harga barang penting - seperti makanan dan energi - telah meningkatkan tekanan pada anggaran rumah tangga.

Angka inflasi terbaru menemukan bahwa harga makanan di bulan Februari naik pada tingkat tercepat dalam 45 tahun dengan kekurangan salad dan sayuran membantu mendorong inflasi makanan menjadi 18,2%.